Katamu telah bersaksi
Kenapa hatimu mati?
Kau bilang telah salat
Kenapa runtuh?
Kau perlihatkan telah puasa
Kenapa rapuh?
Kau berkata telah sedekah
Kenapa masih miskin?
Ternyata kau hanya utamakan pelengkap sebagai pembungkus akhir.
Hajimu palsu
Syahadatmu belang
Sholatmu pincang
Puasamu menahan kenyang
Zakatmu selayang pandang
hebat, peci berganti setahun sekali
Ibarat,
Empat sehat
Tak kau santap
Dengan lengkap
Hanya susu yang kau lahap
Kau bilang “biarlah yang empat lewat, terpenting kelima”
Hhhhh, siapa sekarat?
Senin, 22 September 2008
Selasa, 16 September 2008
saksikanlah
meski keringat membuncah
leleran peluh membuat tanah
dari kering menjadi basah
aku tak menyerah
walau badan lelah
pori-piri mengalir darah
mereka pun bilang aku telah payah
aku tak menyerah
sebelum jasad berkalang tanah
sebelum umur dari Tuhan habis jatah
aku tak menyerah
karena aku bukan sampah
leleran peluh membuat tanah
dari kering menjadi basah
aku tak menyerah
walau badan lelah
pori-piri mengalir darah
mereka pun bilang aku telah payah
aku tak menyerah
sebelum jasad berkalang tanah
sebelum umur dari Tuhan habis jatah
aku tak menyerah
karena aku bukan sampah
Langganan:
Postingan (Atom)