Jumat, 17 April 2009

just memoar

sengaja dipost double, gue suka banget!

duhai istriku,
engkaulah jenis makhluk paling agung
penghormatan untukmu tiga kali daripadaku
hanya darimu-lah, kelak lahir pemimpin dunia
bukan dari aku

aku memang bisa saja mewariskan
sifat, semangat, dan budi(pekerti)ku
tetap saja,
hanya engkau dapat menyediakan
rahim untuk tumbuhnya jasad mungil itu
dan, dari jasad itu kelak
aku mengabadikan diri
melalui buaianmu terhadap anakku, tentu saja.

rasulullah, juga lahir dari rahim seorang wanita mulia.
*)"wanita-lah yang telah mempersembahkan orang-orang besar di dunia ini"

pesanku, jagalah sholatmu, maka, allah akan menjagamu
jangan kau hancurkan keagunganmu dengan
engkau hinakan dirimu sendiri melalui perbuatanmu


coretan diatas kereta express (pagi) bekasi-kota (17/04)
*)inspirasi dari Aidh Al Qarni
Diposkan oleh catatan salwangga di 12:39
Label: puisi romantis
4 komentar:
Anonim mengatakan...
Assalamualaikum...

Wah mas Salwangga bagus sekali syairnya sangat indah kata²nya dan sangat dalam artinya...
sampai terharu saya membacanya....

Wassalam,

2009 April 17 16:10
catatan salwangga mengatakan...
wa'alaikum salam
makasih atas apresiasinya. aku juga jadi banyak merenung atas apa yang aku tuliskan ini. sama-sama belajarlah. dengan ngertiin orang lain, dimulai dari orang terdekat dulu, sama aja berjuang untuk ngertiin diri sendiri. he..he..he.he..

puisi ini sengaja saya tulis, saya tempel ditembok. pernah, hari minggu (kelar nyuci, masih keringetan) saya baca keras-keras sambil gaya kayak deklamasi gitu. anakku nimas ketawa ngakak. rangga ikut-ikutan niruin sambil cedal. klo ibunya sich cengar cengir doang.

"bapak-anak sama aja. sama-sama kumatnya" katanya. sambil tersipu sih.

2009 April 17 16:12
Anonim mengatakan...
Sal, bagus banget tulisannya, aku suka. Terharu gw bacanya.
Alhamdullilah. salam, Lien.

2009 April 17 16:13
catatan salwangga mengatakan...
th's lien

gue baru insyaf aja kalau tugas istri memang luar biasa berat.
setiap saat ia harus menahan dada hendak meledak
bergelut dengan kenakalan anak gue.

gue jadi ingat emak gue dikampung
malam-malam suka nangis

secara, si botak tuch photocopy gue banget
bengalnya
badungnya
badernya
astaghfirullahal adzim...

kebayang gak, gimana (dada) rasanya ketika
kasur baru diangkat dari dijemur
selesai dipasang sprey
trus, si botak tuch berdiri diatas tempat tidur.
ngumpet dibalik hording jendela.
berdiri dan kencing disitu.

"Rangga, ngompol di tempat tidur sih?", kata istri gue sambil masih nahan diri. disabar-sabarin gitu.

"Enggak" kata Rangga. "Pipis doang koq" lagunya sambil nyengir doang.