Rabu, 04 Februari 2009

cintaku sebatas jingga

Gincu, bedak, penjepit alis
Girang berlompatan
Menyembul tak tahan diri
Ingin keluar segera dari tas

Masih agak semburat
merah jambu diufuk barat
Sinyal cintaku merambat
Saat malam, ya benar, saat malam
Cintaku bersemi
Siap ku jaja
Untuk siapa saja

Sebatas bibir
Membuncah
Mengalir
Menggerakkan sendi-sendi

Tapi sayang,
Hanya sampai pagi menjelang
Begitu mentari bertugas lagi
Cintaku buyar pergi

Cring cring cring
Kuhitung dentingan pundit-pundi
Tebusan cinta(semu)ku, semalam

Ah, masih kurang!
Nanti malam, cinta kan ku tebar kembali
Ah, kenapa harus ada matahari?
Cintaku tak juga abadi
Bahkan hingga kenyal kulitku tak berarti

Hai malam!
Datanglah,
Cintaku menanti

Tidak ada komentar: